Terapi Seni: Cara Menggambar Mandala
Indonesian (Bahasa Indonesia) translation by Irsyad Rafsadie (you can also view the original English article)



Komposisi geometrik pelik berbasis lingkaran, yang dikenal dengan mandala, memiliki makna spiritual yang mendalam dalam agama Hindu dan Buddha. Ia mencerminkan seluruh alam semesta, dan dapat berguna untuk latihan atau untuk meditasi. Belakangan ini, ide dasar dari menggambar pola radial juga diadopsi oleh dunia Barat, sebagai alat terapi atau sekadar relaksasi.
Menggambar mandala (atau yang umumnya dianggap mandala dalam peradaban Barat) tampak berat dan sulit pada awalnya, tetapi sebenarnya sebaliknya. Tampilan rumit mandala muncul dari suatu ritme, yang mengubah sedikit upaya ke dalam hasil yang menakjubkan. Melakukan hal yang sama berulang kali, dan terus bergerak maju, sangat menenangkan dan membuatmu tetap sadar. Kamu dapat membaca lebih lanjut tentang menggambar sebagai terapi dalam pengantar seri ini:
Kamu dapat mengikuti langkah saya secara langsung, menggunakan teknik yang sama untuk menggambar mandala, atau hanya membaca untuk belajar tentang menggambar mandala saja.
Yang Akan Kamu Perlukan
Seperti kebanyakan aktivitas terapi seni personal, kamu tidak memerlukan peralatan seni profesional. Kamu bahkan bisa mendapatkan alat-alatnya di supermarket!
- selembar kertas (kertas fotokopi pun bisa)
- pensil
- jangka
- penggaris
- busur derajat
- fineliner/spidol tipis/pulpen pigmen (warna apa saja yang disuka)
- spidol tebal (opsional)
Kamu dapat menggambar mandala dengan pensil saja, kalau mau, tetapi dengan spidol polanya akan lebih bersih dan lebih jelas. Pensil punya semacam ketidakpastian; kamu tidak tahu kapan garisnya selesai. Dengan spidol, kamu punya semacam stabilitas, dan garis-garisnya tampak lebih kentara.



Ada satu hal lagi yang kamu perlukan untuk menggambar mandala: pola pikir yang sesuai. Kamu bisa menganggapnya gambar biasa, dengan suatu tujuan di pikiran, tetapi kamu bisa lebih dari sekedar puas atas karya seni yang indah jika kamu melakukannya dengan benar. Anggaplah ini sesi meditasi. Duduklah dengan nyaman, tenang atau dengan musik yang enak, dan fokuslah pada satu kegiatan ini.
Jangan memikirkan bagaimana hasil akhirnya, atau bagaimana reaksi orang ketika melihatnya. Jangan risaukan dirimu, dan jangan menganggapnya seperti ujian atas kemampuanmu atau harga dirimu. Biarkan ritmenya membawamu mengelilingi setiap lingkaran, dan biarkan mandala itu menjadi duniamu untuk saat ini. Tidak ada yang baik atau buruk—hanya ritme, garis, dan kontras.
Jangan hukum dirimu ketika keliru; itu wajar terjadi. Abaikan atau jadikan itu bagian dari ritme, ia jadi bukan suatu kesalahan dan jadi bagian dari pola yang tidak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Ini mandalamu—tak ada yang peduli seperti apa bentuknya, dan kamu juga tak perlu mempedulikan mereka.
Biarkan dirimu menjadi kreatif. Jangan ragu untuk menggambar sesuatu yang eksperimental, hanya karena khawatir hasilnya tidak akan terlihat bagus. Tidak perlu malu menggambar mandala. Bagaimanapun kamu melakukannya, bagaimanapun kelihatannya, itu bagus, karena kamu sudah membuatnya. Mandala yang bagus tidak akan membuat dunia lebih baik, begitu pun yang "jelek" tidak akan membuat hidupmu lebih buruk.
Jadi duduklah, dan tarik nafas. Tersenyumlah dan ungkapkanlah jiwamu. Buatlah mandala ini milikmu, tanpa terikat dengan apa pun di luar sana, dan rasakan seberapa besar kegembiraanmu dari kegiatan sederhana ini. Jadikan kata-kata David Mamet ini sebagai motto untuk sesi ini:
Seni adalah ekspresi kegembiraan dan kekaguman. Ia bukan upaya untuk mempertontonkan kebaikan dan prestasi kepada khalayak, melainkan ungkapan semangat tanpa pamrih. Efeknya tak perlu kita ketahui. Ia tidak dalam kendali kita. Hanya niat saja yang ada dalam kendali kita.
1. Cara Merancang Mandala
Langkah 1
Kamu dapat menggambar mandala tanpa rancangan, tapi ada dua kelemahannya:
- Kamu akan terus bolak-balik memakai pena dan jangka, yang akan membuyarkan fokus.
- Risiko kehilangan ritme tinggi.
Jika kamu terlebih dulu menggambar rancangan mandala, kamu dapat fokus menggambar tanpa perlu merisaukan ritmenya. Kamu hanya perlu mengikutinya saja dan polanya akan muncul dengan ajaib!
Ambil jangka dan letakkan di tengah kertas. Gambarlah lingkaran kecil, lalu yang lebih besar, dan yang lainnya, dengan ragam jarak di antaranya. Aturannya di sini hanya membuat lingkaran konsentris.



Langkah 2
Ambil penggaris dan gambarlah garis horizontal di tengah (kiat: letakkan penggaris agak lebih rendah agar ada ruang untuk pensil).






Langkah 3
Ambil busur derajat dan letakkan di sepanjang garis, mengarah langsung ke pusat. Buat tanda di setiap 30 derajat: pada 30, 60, 90, 120, dan 150. Kita akan dapat 12 bagian. Kamu bisa mengurangi atau menambahnya, kalau mau—tidak ada aturan untuk itu!



Langkah 4
Ambil penggaris lagi dan tarik garis antara pusat dan setiap tanda, di seluruh rancangan. Lagi-lagi, beri sedikit ruang untuk garis di atas penggaris.






2. Cara Menggambar Pusat Mandala
Langkah 1
Oke, mari kita mulai dari pusat. Kita perlu mengisi lingkaran terkecil dengan semacam pola berulang. Apa yang mudah diulang, di ruang kecil ini dan dengan garis acuan yang kamu punya di sana? Saya menggambar kelopak bunga kecil yang mengisi seluruh bagian.



Langkah 2
Ulangi elemen itu sampai kamu mengisi seluruh lingkaran. Perlahan dan ikuti acuan—tidak perlu terburu-buru! Fokus pada gerakan tanganmu, pada goresan alat gambarmu, dan hanya pikirkan apa yang kamu gambar saat ini. Bagaimana nanti saja!



Langkah 3
Hitamkan lingkaran agar polanya tertutupi batas yang jelas.



Langkah 4
Kita beranjak ke lingkaran lain. Melanjutkan tema bunga tadi, kita bisa menggambar kelopak yang lebih menarik. Gambarlah salah satu sisinya...



... lalu salin semuanya di sekitar lingkaran.



Langkah 5
Sekarang gambarlah sisi lain kelopaknya.






Langkah 6
Kamu bisa membuat batas lingkaran lagi sebelum ke lingkaran berikutnya. Di sini kita coba trik lain: kamu tidak harus mengikuti garis rancangan secara kaku—kamu dapat menambahkannya! Misalnya, kamu dapat membagi dua setiap bagian untuk membuat ritme lain.






Langkah 7
Kita buat daun di atasnya.












Langkah 8
Tidak setiap lingkaran harus ditutup dengan garis luar. Kamu bisa beranjak ke lingkaran lain dan membuat pola baru dari baris sebelumnya.






Langkah 9
Terlalu simpel? Isi bentuknya dengan bentuk lain!












Langkah 10
Lingkaran hitam dapat mengisi ruang dengan cantik dan menambahkan kontras yang menarik.






Langkah 11
Masih terlalu kosong? Kamu bisa menambahkan hal lain. Sesederhana dan seaneh apa pun suatu bagian, ia akan menjadi pola yang indah berkat ritme. Jadi jangan takut bereksperimen!






Langkah 12
Batas antara satu baris dan baris lainnya tidak perlu gelap dan membosankan. Kamu bisa membuatnya lebih detail, jika ada cukup ruang.






Langkah 13
Jika pola baru menjadi sangat rinci, pola sebelumnya mungkin akan jadi tampak kosong, tetapi kamu selalu bisa kembali untuk menambahkan lebih banyak detail!
























3. Cara Menggambar Bagian Luar Mandala
Langkah 1
Tidak ada aturan baku untuk ukuran mandala—kamu bisa buat sejauh yang kamu mau! Tapi, semakin jauh dari pusat, semakin besar setiap bagiannya. Jadi akan bagus jika membaginya menjadi lebih banyak bagian, misalnya tiga sepertiga—pokoknya yang mudah kamu ukur.









Langkah 2
Kamu dapat membuat pola yang menarik dengan menggunakan kontras. Kalau kamu punya, pena yang lebih tebal akan berguna di sini, tetapi mengisi bagian kecil dengan pena tipis juga bisa sangat menenangkan—kecuali kamu terburu-buru!






Langkah 3
Kita isi ruang kosongnya dengan beberapa garis.












Langkah 4
Kali ini kita coba bentuk yang berbeda. Kamu dapat mengambil garis acuan dari baris sebelumnya.












Langkah 5
Segitiga lagi!






Langkah 6
Saat menggambar batas lingkaran besar, kamu akan mudah membuat kesalahan. Kesalahan kecil tidak begitu terlihat dalam kerumitan mandala, tetapi kalau mau, kamu selalu bisa memperbaikinya dengan garis yang lebih tebal.






Langkah 7
Tambahkan lebih banyak kontras.















Langkah 8
Ada banyak ruang di sini yang bisa diisi! Mari kita lakukan dengan cepat.












Langkah 9
Siapkan baris lain.









Langkah 10
Apa lagi yang bisa kita gambar, yang belum kita gambar tadi?






Langkah 11
Kontras dengan baris di bawahnya mendorong kita untuk menggelapkan bagian ini juga.






4. Cara Menyelesaikan Mandala
Langkah 1
Mandala rampung ketika kamu ingin menyudahinya, tetapi lebih bagus menyelesaikannya dengan cara khusus. Mari kita kembali ke bagian besar dan buat kembali kelopak-kelopak dari bagian awal.












Langkah 2
Agar ia menjadi bagian dari pola, dan bukan hanya sebatas ruang kosong yang sangat besar, beri kelopak ini garis tebal. Pena yang lebih tebal bisa berguna di sini.






Langkah 3
Satu baris lagi akan membuat ruangnya tidak terlalu tampak kosong.






Langkah 4
Mungkin sudah waktunya menambahkan beberapa titik? Sejauh ini kita belum menambahkannya.






Langkah 5
Saya lihat baris di bawahnya masih cukup kosong, hampir menyatu dengan baris di atasnya. Mari kita perbaiki.






Langkah 6
Kelopak lagi! Agar tampak besar, saya menggabungkan dua baris sekaligus.












Langkah 7
Kita beri bingkai yang bersih kali ini.






Langkah 8
Tambahkan pola sederhana untuk mengisi ruang kosong:






Langkah 9
Agar mandalanya lebih terbuka, kita dapat tambahkan beberapa elemen di luar. Misalnya, tambahkan lingkaran ke setiap kelopak.






Langkah 10
Isi agar kontrasnya lebih baik.






Langkah 11
Setiap lingkaran bisa diperluas dengan tambahan lingkaran, agar perhatian ditarik ke luar, sebagai penyeimbang bagian dalam yang sangat detail.






Langkah 12
Tidak setiap batas harus berbentuk garis penutup. Agar tetap terbuka, buatlah dengan lingkaran.






Langkah 13
Akhirnya, lihatlah mandalanya secara keseluruhan dan apakah kamu ingin menambahkan sesuatu.



Indah!
Lihatlah mandalamu sekali lagi. Lihatlah sebagaimana adanya, jangan yang bukan-bukan. Jangan membandingkannya dengan sesuatu di pikiranmu, gambaran yang "seharusnya". Lagi pula, tujuanmu adalah menggambar mandala, dan kamu sudah melakukannya, artinya kamu berhasil!
Ada tradisi dalam Buddhisme Tibet untuk membuat mandala pasir lalu dihancurkan dalam upacara setelah selesai. Ini melambangkan kefanaan hidup kita—sekeras apa pun usaha kita, apa pun yang kita capai, ujungnya tetap sama bagi semua orang. Kamu dapat mencobanya dengan menghancurkan mandalamu, untuk mengingatkanmu bahwa yang penting adalah prosesnya, bukan hasil akhirnya. Perjalanan itulah yang penting, bukan tujuannya. Dan dengan begitu, lebih mudah untuk menikmati proses kreasi tanpa merisaukan hasil akhirnya.
Dan jika menggambar mandala membuatmu tertarik menggambar lebih banyak, kamu mungkin menyukai tutorial sederhana ini:
- HewanLangkah-langkah Menggambar PandaMonika Zagrobelna
- HewanLangkah-langkah Menggambar Kelinci LucuMonika Zagrobelna
- MenggambarLangkah-langkah Menggambar KungkangMonika Zagrobelna
Kamu juga mungkin tertarik dengan tutorial terkait mandala lainnya:
- Seni Garis (Line Art)Cara Membuat Halaman Buku Mewarnai Gaya Mandala yang Meriah di Adobe IllustratorDana Evanyshyn
- Musim DinginCara Menggambar Keping SaljuMonika Zagrobelna
- Alat & KiatKiat Cepat: Cara Membuat Mandala Dwi-Warna dengan Kuas PolaAnne Elster
- GeometriDesain Geometris: Dasar-DasarJoumana Medlej



