Kreasi kaligrafi Arab : Ornamen dan simetri
Indonesian (Bahasa Indonesia) translation by Wasmia Mia (you can also view the original English article)



Bentuk tertentu pada Kufic, dikelompokkan dengan sebutan luas “ornamen Kufic”, menyerang mata dengan kerumitannya dan bentuk ornamen yang berlibahan tapi mengaburkan tulisan itu sendiri. Di sini kita akan berpindah dari prinsip-prinsip desain dan masuk ke dalam kreatif murni dan selera pribadi.
Dengan mengintip beberapa kemungkinan maksudnya adalah untuk membuka pintu eksplorasi pribadi, sebagaimana kenyataannya kitajuga meninggalkan dunia penulis dan masuk ke dalam disiplin yang terpisah, itu adalah cahaya.
Pada Kufic, aesthetic mencakup empat level:
- Memodifikasi bentuk suatu huruf pada level dasar, sebagai contoh ketika akan menetapkan proporsi, meregangkan sebuah huruf, dan penyelesaian pada bukaan mangkuk dan ekor.
- Menambahkan gaya elemen yang masih satu bagian pada bentuk huruf, seperti elemen desain dasar yang kita kerjakan dengan Designing the Letters.
- Menambhakan bentuk asing, lapisan hiasan yang benar-benar bebas yang tidak menimbulkan efek di tubuh pada kata ( seperti topi yang bisa di lepas).
- Menciptakan sebuah pola ornamen menggunakan elemen-elemen kaligrafi.
Sejauh ini kita telah bekerja dengan dua level pertama, yang mana kaligrafi yang sepantasnya; dipelajaran kali ini kita akan menutup dua, dimana kita menulis tentang iluminasi dan cara membuat-pola.
Huruf-huruf Ornamen
Tidak ada aturan yang nyata untuk ornamen itu sendiri. Beberapa bentuk klasik di dalam seni keislaman dan telah dilakukan sejak lama, dan kita mencoba dengan beberapa contoh, tapi tidak ada kewajiban untuk mengikuti gaya tradisional.
Pada kenyataannya, ini tidak berarti apa-apa yang di katakan Ornamen Kufic hampir eksklusif pada arsitektur dan seni yang di aplikasikan (keramik, ukiran logam), dan ini tidak dipakai di kertas; semua alasanya tidak merasa terikat dengannya ketika kita bekerja di dalam kertas. Imajinasimu sendiri dan keahlian adalah satu-satunya batasan.
Satu set prinsip yang kita butuhkan adalah untuk selalu ingat dipikiran bahwa setiap huruf memiliki tempat tertentu di mana hiasan bisa di tempatkan tanpa mengganggu bagian utama. Ini adalah merupakan tempat, dengan beberapa contoh hiasan huruf yang sudah ada.



Contoh lebih lanjutnya tentang bagaimana hiasan di satukan, pada poin ini bisa diamati pada lukisan yang terkenaln pada ornamen prasasti kufic yang berbeda diproduksi kembali oleh Hassan Massoudi:



Lima contoh ini mengejakan kalimat yang sama (بسم الله الرحمن الرحيم) dilukiskan dengan cara yang berbeda. Di bawah ini saya telah mewarnai bagian yang asing, sehingga tulisan terlihat tanpa terbebani ( daripada dekorasi level 2).



Anda bisa lihat beberapa ornamen simpel hanya ditambahkan setelah atau sesudah huruf, untuk mengisi kekosongan, disisi lain hiasan ini dimasukkan tepat di tengah huruf-huruf tinggi, atau untuk lebih akuratnya, tubuh pada huruf vertikal dibengkokkan menjadi ke dalam hiasan.
Ini lumayan efektif untuk menciptakan sebuah pola pada ruang tengah, dan karakteristik pada kufic dijelaskan sebagai Ikatan, Jalinan, atau Anyaman, goresan pada huruf diberlakukan seakan mereka seperti tali atau anyaman tali yang bisa ditekuk dan diikat sebagai dekorasi.
Beberapa motif membawa kesamaan yang bagus bagi ikatan lain, seperti yang terlihat pada Celtic, Armenian dan bahkan Seni Yunani. Dekorasi
yang ditambahkan pada ujung goresan, dan/atau di antara huruf-huruf, cenderung lebih bunga atau daun, yang mana, berdasarkan pada bunga-bunga, daun-daun dan tanaman menjalar.
Kerja Ikatan dan Kerja Anyaman






Tugas Anyaman/Simpul adalah sebuah seni dengan sendirinya, dan menjelajahinya pada detail yang bagus adalah di luar bidang kursus kaligrafi. Di sini kita harus belajar sebuah cara mengkonstruksi simpul yeng
terlihat pada ubin dari Kashan, yang bisa diadaptasi menjadi konstruksi
lain. Untuk mempelajari lebih dalam tentang kerja simpul, saya
merekomendasikan buku Aidan Meehan, Treasury of Celtic Knots: Pola yang terperinci di dalamnya
sangat mirip dengan apa yang kita lihat di sini.



Langkah 1
Kita mulai dengan dua vertikal untuk disimpul (kiri).
Gambar kisi-kisi titik terlihat di sini. Jika kita membuat simpul dengan tali sebenarnya, titik ini akan menjadi pasak yang mana tali akan melilit. Meskipun kita bekerja pada kertas, titik-titik ini berfungsi seperti pasak sebenarnya, disekitarnya kita akan melilitkan garis kita.
Juga gambarlah garis tengah pada goresan vertikalmu, terlihat dalam warna di sini: mudah sekali untuk memulai simpul dengan satu garis daripada berusaha dengan dua sisi pada goresan. Catat bahwa warna-warna di balik ke sisi sebelah simpul!



Langkah 2
Lilitkan garis di sekitar “pasak” seperti yang terlihat (garis pergi ke pasak terjauh sebelum melilitkannya), satukan mereka dengan warna yang benar di atas dan di bawah. Ini bisa terselesaikan dengan bebes dan dengan tangan.



Langkah 3
Tambahkan garis pembantu yang sesuai dengan goresan tipis.



Langkah 4
Gambar lekukan di sekitar pasak. Untuk menjadikan mereka sempurna anda bisa menggunakan kompas atau penggaris lingkaran.



Langkah 5
Satukan ujung lekukan, ikuti seperti petunjuk: anda akan lihat lekukan dalam, ikuti petunjuk garis abu-abu, satukan dengan lekukan luar. Oleh karena itu menjadi mudah untuk menyelesaikan simpul dan menggabungkannya dengan garis lurus.



Langkah 6
Di sisi kiri adalah simpul yang selesai dibersihkan dari garis petunjuk. Yang tertinggal adalah untuk menandai efek menjalin: satu garisan atas, satu garisan bawah.
Simpul Buatan Tangan
Sangat mudah untuk membuat efek simpul dengan tangan, dan dengan mengulangnya anda akan merasakan bagaiamana mendapatkan bentuk penampilan-terbaik dan jarak. Simpul di bawah ini didapat dari gambar acak berwarna merah muda.



Kufic Daun atau Bunga
Gaya biomorfik adalah tanda seni islami, di mana mereka membangkitkan sebuah janji tentang surga hijau yang subur. Pola berdasarkan dedaunan, bunga-bunga, dan tanaman rambat yang bernama Zakhrafa diketahui sebagai arabian di Barat dan islimi di Turki.
Di bawah ini adalah bentuk dasar, kedua-duanya sedehana dan lebih detail, yang mana mereka bisa menemukan jalannya ke dalam tulisan, tumbuh pada bagian-bagian huruf-huruf.



Di antara semua motif Zakhara yang classic, catat yang terakhir ini di sebelah kanan, dalam warna hitam. Adalah bagian atas pada Alif, ditemukan pada Manuscrip Persia, dan ini jelas gaya bebas: pembuatnya hanya mengikuti inspirasinya, atau
mungkin tradisi lokal.



Ini adalah sebuah ukiran megah berasal dari Alhambra, yang mana ornamen-ornamennya sama hirarkinya dengan penulisan. Untuk membuat huruf lebih jelas, telah saya warnai di bagian bawah dengan
warna ungu yang sesuai pada inti, pada bagian yang sebenarnya terbaca. Yang lainnya adalah Zakhrafa, dan jika anda lihat lebih dekat, ini
didesain untuk mengisi sisa ruang dengan tulisan yang muncul di belakang level, bebas dari itu.






Apa yang ingin dikatakan, mungkinkah ada penasaran? ولا غالب الا الله (tidak ada pemenang kecuali Allah), diulang dua kali.
Ubin dan Simetri
Ubin adalah suatu elemen yang sudah dikenal pada sejarah seni islam, tapi mereka tidak kelihatan mudah sesimpel menaruh ornamen di dinding. Pengubinan menjadi jalan untuk mendesain ornamen yang memiliki dampak kuat pada keseluruhan seni islami, apakah di dinding atau tidak.
Mengisi permukaan selalu menjadi kunci perhatian, dan ubin mengisi permukaan dengan mengulang satu unit pertama menggunakan simetri-seni dalam merubah sebuah gambar yang terorganisir. Maksudnya adalah unit dasar apa pun, atau modul, termasuk huruf, kata atau bahkan kalimat, bisa diubah menjadi terbatas atau pola tak
terbatas.
Tiga Dasar Perubahan
Ada tiga dasar pada simetri yang artinya bisa dicapai dengan mudah: Salin, pantulan, dan rotasi.
Salin adalah mengulang modul tanpa merubah ukurannya atau sudut, sebagaimana kita memindahkan rel panjang.



Pantulan menciptakan sebuah gambar cermin, membalikkan gambar memberikan sebuah poros.



Putaran menggunakan satu titik di tengah, dan putar modul di sekelilingnya.



Pencampuran atau menggabungkan memungkinkan hasil yang tidak terbatas pada pola.



Ini bisa jadi membingungkan, tapi modulnya itu sendiri (bentuknya, detail ukuran, sudut, lekukan) cenderung menuntun operasi yang bekerja lebih baik, dan tidak ada jalan untuk menemukan tanpa praktek, percobaan dan kegagalan.
Menetapkan sebuah ubin di sekitar modul juga membantu untuk bisa langsung mendesain, dan ini merepukan langkah inti ketika mengerjakan di kertas atau material lain. Jika tidak modul mu akan mengambang di udara tanpa petunjuk, dan selanjutnya bagaimana anda akan memposisikan dengan akurat?



Sekarang modulnya bisa menjadi apapun, tapi bagaimana dengan ubin? Cukup luar biasa, hanya ada dua ubin untuk bekerja didalamnya: Segitiga sama sisi dan Segi empat. Di sini kenapa:



Anda akan mendapati beberapa bentuk meninggalkan tempat kosong ketika menyatukannya. Hanya segitiga, segi empat dan segi enam memenuhi ruangan dengan sempurna. Segi enam sangat jarang digunakan sebagai ubin, tapi sebagaimana segi enam terbuat dari enam segitiga, ini cukup mudah untuk hanya memakai segitiga- oleh karena itu tadi saya tidak mendaftarnya diawal.
Tiga ini juga self-referential: anda bisa membuat segitiga di dalam segitiga, segi empat di dalam segi empat, sebuah hexagon di dalam segi tiga. Ini tidak terjadi pada bentuk lain.
Hanya memberimu sebuah ide, di sini ada beberapa pilihan yang akan terlihat seperti ubin segi empat yang sudah disalin, direfleksi, dan diputar:



Dan dengan ubin segitiga :



Itulah untuk teorinya. Untuk bekerja dengan beberapa perubahan pada kenyataan dan di kertas,
kita butuh menggunakan metode salin. Semua yang anda
butuhkan untuk ini adalah kertas tracing dan dua pensil, keras dan lembut (untuk
detail keterangan semua ini, lihatlah bagian peralatan di Desain Geometrik: Dasar-Dasar).
Menyalin secara tradisional membutuhkan gambar motif pada selembar kertas, dan selanjutnya membuat lubang sepanjang garis. Kertas tersebut di posisikan pada permukaan sesuai keinginan, dan ditusuk dengan sebuah zat warna (gelap atau terang, terserah).
Alternatif lain, pada belakang kertas digosok menggunakan zat warna, dan kemudian di posisikan dan gambarnya disalin—leluhurnya kertas karbon. Kesediaan pada kertas tracing sekarang sedikit kurang padat, dan lebih sedikit berantakan.
Metode salin menggunakan Kertas Tracing



Langkah 1
Gambarlah modulmu. Kertas grafik tidak terlalu penting tapi bisa membuat lebih mudah untuk
menggambar kedua modul dan ubin di sekitarnya. Untuk belajar
mengkonstruksi sebuah segitiga dan segi empat tanpa latarbelakang grid,
lihat Desain Geometrik: Dasar-Dasar.



Langkah 2
Letakkan selembar kertas tracing di atas modul dan tahan di tempat dengan sepotong atau dua selotip. Jiplak kedua modul dan ubin menggunakan sebuah pensil keras. Gunakan penggaris jika dibutuhkan.



Langkah 3
Lepaskan kertas tracing. Sisinya adalah dimana modulnya yang ditandai ada di atas.



Langkah 4
Balik kertasnya dan, gunakan sebuah pensil lembut, hitamkan garis pada belakangnya. Tidak butuh untuk menutup belakang kertas seluruhnya atau meninggalkan banyak zat warna: itu justru akan mengotorinya. Sebuah coretan tegas dengan bagian datar pada pensil halus sudah mencukupi, dan tidak harus terlalu akurat selama itu menutupi belakang garis. Presisi akan di gunakan dilangkah selanjutnya.
Juga menghitamkan sudut pada ubin: anda
akan membutuhkannya sebagai referensi penempatan, dan akan terlihat rapi
daripada memindahkan seluruh ubin.
Catatan: Jangan lakukan ini pada kertas terakhirmu! Anda mungkin akan memindahkan coretan pensil yang tidak diinginkan, dan bahkan alur. Selalu jaga kebersihan kertasmu sampai anda siap untuk bekerja di atasnya.



Langkah 5
Putar kertas tracingmu lagi sampai permukaan atas bertemu lagi, dan posisikan hati-hati di mana anda akan menggambar modulnya lagi di dalam kertas akhirmu. Tahan di tempat dengan selotip. Sekarang gunakan pensil keras, pergi ke modul dengan sangat hati-hati. Sebelum menyingkirkan kertas tracing, angkat bagian ujung untuk mengecek anda sudah menggambar garisnya semua.



Langkah 6
Singkirkan kertas tracing: modulmu telah di pindahkan ke kerts akhir. Pindahkan kertas tracing dan ulangi sebanyak yang anda butuhkan untuk menyelesaikan pola (cata bagaimana sudut pada ubin dipakai untuk memposisikan secara benar). Tidak butuh untuk menghitamkan belakangnya lagi-akan berjalan sendiriny. Hanya lakukan itu jika anda mendapati salinan terlihat terlalu lemah.



Langkah 7
Komposisimu yang sudah selsai siap untuk di hitamkandan/atau diwarnai.
Latihan-latihan
Latihan 1
Kerjakan pada kertas grafik ( anda bisa cetak yang terlampir pada file Graph.pdf), produksikan kembali simpul pada close-up di bawah ini. Untuk praktik yang lebih baik, produksi kembali semuanya: ambil ukuran garis sebesar 1 cm dan lanjutkan dari situ.



Latihan 2
Gunakan kertas tracing dan beberapa pensil, bermain dengan ubin dan modul, ciptakan pola dan bereksperimenlah. Folder download berisi Modules.pdf dengan dua ubin yang bisa anda salin
dan 2 modul layak, tapi merasa bebas untuk menciptakan milikmu sendiri
atau meniru yang lain. Bereksperimen dengan ukuran modul di dalam ubin,
bisa di tempati (memegang ujung-ujungnya, tidak memegang, atau bahkan
menumpang tindih), dan ruang yang kosong adalah daun-daun.
Unlimited Downloads.


