Cara Menggambar Hewan: Ular dan Pola-Pola Mereka
Indonesian (Bahasa Indonesia) translation by Yosef Andreas (you can also view the original English article)



Ular merupakan salah satu hewan yang paling sering digambar, jika bukan hewan yang paling menarik. Mereka dianggap sangat sederhana, tanpa kaki atau otot khusus yang perlu dijelaskan. Hanya ada kepala (tanpa telinga!) dan sebuah ekor panjang—apa yang bisa salah?
Jadi, selamat datang ke awalan sempurna dalam menggambar dunia hewan: panduan untuk menggambar ular! Saya akan menunjukkan kamu cara menggambar baik ular berbisa dan tidak berbisa, dan cara menggambar sisik dan polanya secara realistis. Kita tidak akan fokus hanya pada satu spesies, namun akan melihat teknik-teknik yang kamu perlukan untuk menggambar bagian apapun dari jenis ular apapun. Setelah melalui tutorial ini, kamu hendaklah bisa menggambar sebagian besar jenis ular hampir tanpa kesulitan.
1. Badan Ular
Anatomi Dasar
Mari kita mulai dengan beberapa dasar tentang anatomi ular. Kita cenderung memikirkan ular sebagian besar terdiri dari ekor panjang, namun kenyataannya adalah, sebagian besar badan ular adalah dada yang panjang.



Kepercayaan umum bahwa badan ular sebagian besar berasal dari ekor menjadikan penggambaran ular yang salah sepenuhnya. Bahkan sebagai salah satu dari hewan paling sederhana, gambar ular masih menderita pengetahuan yang terlalu menjurus tentang komposisinya. Alih-alih melihat mereka sebagai ekor yang terus meruncing, lebih baik untuk membayangkan mereka sebagai kumpulan manik-manik—yang dibenarkan semakin dekat ke bentuk tulang punggung melengkung yang sebenarnya membentuk badan ular. Manik-manik "leher" sedikit lebih sempit dibandingkan pada "dada", dan kemudian mereka semakin mengecil, namun tidak secara sangat cepat. Secara kontras, jika kamu memikirkan sebuah ular hanya sebagai ekor panjang, kamu akan cenderung meruncingkan keseluruhan panjangnya.



Panjang dan lebar "leher" dan "dada" tergantung pada spesies. Beberapa tidak akan memiliki leher sama sekali, sementara yang lainnya begitu ramping dan dada tidak bisa dikenali. Jika kamu menggambar ular tanpa berfokus pada spesies, kamu bisa bereksperimen di sini. Ingat—ular tidak perlu selalu ramping sempurna, dan terkadang mereka tampak gemuk dan kikuk!



Metode "untaian manik-manik" sangat berguna dalam membuat pose 3D. Jika kamu memiliki masalah dengan membayangkan bagian samping, kamu bisa menggunakan kubus alih-alih bola.



Kamu bisa membuat 3D dengan sangat mudah dengan menambahkan lebih banyak lingkaran antara membentuk pose tersebut. Dengan cara ini kamu akan mendapatkan sensasi volume, dan bagian samping akan lebih mudah dibuat.






Bagaimana dengan tudung ular yang terkenal, dan sering terlihat pada kobra? Mereka sebenarnya adalah badan ular, diratakan oleh tulang rusuk yang lurus. Itu berarti lebar tudung tergantung pada lebar normal badan, dan tidak bisa selebar keinginanmu.



Jenis Gerakan
Untuk membuat pose yang masuk akal, kita perlu mengerti bagaimana ular bergerak.
1. Pergerakan Serpentine - gerakan klasik ular. Hewan menggunakan badannya yang kaut untuk mendorong pada kerutan medan (atau hanya menggunakan medan secara keseluruhan, jika itu cukup kasar untuk membuat tahanan).



2. Gerakan Concertina - gerakan dimana ular melipat dan membuka secara teratur, seperti sebuah concertina atau accordion. Ular menggunakan metode ini ketika memanjat atau melakukan terowongan sempit.



3. Gerakan Ulat - gerakan ini berkerja serupa dengan gerakan concertina vertikal. Sedikit concertina horizontal mungkin terjadi selama gerakan ini.



4. Gerakan Sayap Samping - metode ini sangat efisien pada permukaan yang licin atau panas (seperti gurun pasir). Ular mendorong dirinya sendiri dengan sebuah gerakan mengayun gulungan terangkat, yang membuat itu bergerak menyamping.



2. Cara Menggambar Kepala Ular
Bentuk
Langkah 1
Saya akan menunjukkan kamu tiga tampilan kepala ular pada saat yang sama: samping (1), depan (2) dan atas (3). Dengan cara ini, kamu akan mampu membandingkan dengan mudah untuk memahami bentuk ini dalam 3D.
Mulai dengan sebuah bola yang rata. Sebagai tambahan pada garis tengah, hendaklah juga ada sebuah garis yang ditempatkan pada sepertiga diameter.



Langkah 2
Berikutnya kita perlu menentukan rahang dan pipi. Panah dalam diagram di bawah menunjukkan kamu alur bentuk ini.



Langkah 3
Tambahkan bola lain yang lebih besar di balik bola utama. Dengan cara ini, kita memanjangkan tengkorak dengan benar.



Seberapa besar seharusnya bola kedua? Umumnya, ular berbisa memiliki kepala yang lebih berbentuk segitiga, dengan ujung leher yang jelas, sehingga kamu akan menginginkan sebuah bola kedua yang lebih besar. Ular tidak berbisa biasanya memiliki kepala yang lebih sempit sehingga bola kedua hanya perlu sedikit lebih lebar.



Langkah 4
Kamu sekarang bisa dengan mudah membuat garis luar kontur.



Langkah 5
Mata ditempatkan dekat pada ujung tengkorak yang lebih sempit.



Langkah 6
Sekarang, senyum! Senyum ular—atau mulut—hendaklah lebar dan tampak jelas. Tambahkan lubang hidung kecil yang sesuai.



Langkah 7
Dengan semua garis bantu, kamu bisa dengan mudah membuat sketsa kontur lainnya. Jangan lupa tentang lubang kecil antara birbi yang memungkinkan lidah menjulur keluar tanpa membuka mulut!



Langkah 9
Jika kamu menambahkan tampilan bawah pada ular, gunakan lingkaran tampilan atas untuk membuat bagian bawah, dan lupakan mata dan hidung.



Sisik
Jika menggambar ulang sisik secara acak tidak membuatmu puas dan kamu ingin mengingat aturan tentang penempatannya, berikut beberapa tipsnya. Perlu diingat bahwa tidak semua ular sama, dan sisik mereka mungkin beragam. Apa yang saya tunjukkan adalah pola umum, khususnya umum untuk spesies tidak berbisa.
Langkah 1
Mari kita mulai dengan garis vertikal utama. Ada satu tepat di bawah mata, dua pada bagian sampingnya, dan tiga lainnya di dekat hidung. (Amati semua tampilan untuk mengerti dengan benar apa yang kamu gambar, sehingga kamu akan mengingatnya lebih mudah).






Langkah 2
Sekarang, mari bergerak horizontal. Gambarkan sebuah garis dari hidung ke mata, lalu bagi itu menjadi empat garis baru. Bagian depan kepala memerlukan beberapa perbaikan.






Langkah 3
Sekarang, bagian belakang kepala. Tepat di balik itu baris sisik reguler dimulai.






Langkah 4
Tampilan bawah kepala memerlukan perlakuan berbeda:



Langkah 5
Jika kamu tidak ingin mempelajari semua panah ini dengan serius, berikut skema penuh warna untukmu. Sekali lagi, perlu diingat bahwa setiap ular berbeda dan kamu bisa memodifikasi bentuk ini karenanya.



Langkah 6
Ular berbisa (dan beberapa ular tidak berbisa—python, khususnya, memiliki itu yang sangat berbeda) bisa memiliki lubang peka panas pada kepala mereka. Kamu bisa menganggap mereka sebagai lubang hidung besar yang terbuat dari sisik. Kamu bisa menemukannya di sekitar hidung, dan dalam baris bibir atas atau bibir bawah (tidak harus berada dimanapun pada saat yang sama, seperti yang ditunjukkan di bawah). Mereka memungkinkan ular melihat suhu (cahaya inframerah) untuk menandai badan hangat mangsanya.
Ular berbisa juga memiliki sisik yang lebih kecil dan sempit pada kepalanya, serupa dengan yang ada pada sisa badannya. Mereka lebih mudah digambar, karena mereka seringkali cukup berantakan. Kamu bisa membuat kepala kurang "mulus", dengan lubang hidung tinggi dan alis yang kuat, untuk menampilkan tampilan ular yang agresif.



Mata
Waktunya untuk detail. Umumnya, ular berbisa memiliki pupil terbelah, sementara ular tidak berbisa memiliki pupil bulat. Mata mereka sendiri bulat, namun bisa tampak lebih tajam berkat sebuah sisik "alis". Gunakan itu untuk tampilan yang jahat!



Mata ular hadir dalam rangkaian warna yang luar biasa. Pada dasarnya apapun yang kamu bisa bayangkan akan tampak baik pada spesies buatanmu, selama kamu berpegang pada bentuk bulit dan pupil yang sesuai.



Rahang
Ular memiliki konstruksi rahang yang paling menarik dari hewan manapun (barangkali kecuali belut moray). Mari kita mulai perlahan. Pertama-tama, taring (jika ada) perlu melengkung ke dalam, sehingga ular tidak menggigit dirinya sendiri (ular pada dasarnya tidak kebal terhadap racunnya sendiri!).



Yang kedua, ada tulang antara rahang atas dan bawah, yang terhubung secara longgar pada keduanya. Itu memberikan rentang gerak yang luar biasa pada rahang. Ular taring yang panjang dan sangat melengkung (seperti viper) mungkin mampu "menarik" mereka—bengkokkan ujung mulut untuk mengarahkannya lebih lurus.



Namun bukan itu saja: tiap rahang terbagi dua (terhubung oleh sebuah ligamen elastis), dan masing-masing bisa bergerak bebas. Sekarang jelas sekali bagaimana ular bisa menelan mangsa yang jauh lebih besar dari kepala mereka!



Detail
Mari kita lihat tampilan dekat kepala:
- Taring - tajam seperti jarum, seringkali tertutup dengan gusi tebal. Hanya ular berbisa yang memiliki ini!
- Saluran racun - venom bergerak dari kelenjarnya langsung melalui sebuah taring berongga. Maka itu bisa dipindahkan ke dalam badan mangsa saat digigit. Beberapa spesies mampu meludahkan racun melalui taringnya.
-
Celah suara—sebuah lubang yang merupakan bagian dari sistem pernafasan. Itu memungkinkan ular bernafas ketika sedang menelan, dan juga mampu membuat suara desis.
-
Lidah—itu panjang, ramping (namun tidak gemuk) dan berkilau. Ular menggunakan itu untuk "menjilat" udara, sehingga itu digunakan sebagai indra tambahan. Untuk memproses "rasa", lidah harus menyentuh sebuah organ khusus di dalam mulut, karenanya itu menjulur ke luar dan ke dalam. Ujungnya membelah untuk membuat dua ujung tersendiri, masing-masing menerima sinyal yang sedikit berbeda dari sisinya (sama seperti dua mata). Pose yang ditunjukkan di bawah tidak mungkin, karena lidah menjulur keluar dari sarungnya hanya ketika mulut tertutup.
-
Pipi—otot-otot kuat ini mengatur gerakan rahang. Gambarkan mereka semestinya, tebal dan padat.



3. Sisik dan Pola
Sisik adalah dimana kesederhanaan ular berujung. Sekarang seniman berani harus bersabar dan menggambar semua sisik satu-persatu, dan kemudian mewarnai mereka dalam cara yang sama. Tidak, saya tidak akan menunjukkan kamu beberapa metode ajaib untuk menghindari kerja–sebagai gantinya, saya akan menunjukkan kamu agar tidak membuang-buang waktu ini dengan berakhir pada sebuah pola datar.
Struktur Sisik
Kita telah menjelaskan dan membuat sketsa struktur sisik di sekitar kepala. Di atas itu, sisik yang cukup teratur dan terkenal tampil dalam barisan yang berurut rapi. Sisik punggung menutupi semua bagian punggung dan samping, sementara bagian lainnya diambil oleh sisik ventral—plat lebar dan panjang yang menutupi semua perut, paralel terhadap badan. Mereka bisa selebar badan (menutupi lebar seluruh perut) atau lebih pendek. Jika mereka lebih pendek, mereka mungkin tidak tampak dari samping.



Tentu saja, ada tempat dimana perut berujung dan ekor bermula. Itu ditentukan oleh plat anal (dalam bahasa sehari-hari, pantat ular). Berikut hal-hal yang sedikit berbeda antara spesies berbisa (kiri) dan tidak berbisa (kanan):
- ular berbisa memiliki satu plat anal, dan sisik di bawah ekor berada persis di belakangnya
- ular tidak berbisa memiliki plat anal yang menggelincir, dan kemudian sisik lainnya terbagi.



Menggambar sisik itu sendiri tidaklah sangat sulit, dan kamu mungkin telah melihatnya dalam tutorial mini di bawah. Coret beberapa garis, lalu gambarkan sisik di antaranya—kita semua pernah begitu. Permasalahannya adalah, trik ini memberikan kita sisik yang sangat rata, sehingga kita perlu memodifikasinya.



Berikut tahap-tahap yang kamu perlukan untuk membuat kontur sisik pada badan ular dan tampak seperti hidup.
Langkah 1
Triknya adalah sedikit membengkokkan garis awal, pada arah yang berlawanan pada kedua paruhan. Jadi, alih-alih menggambar sebuah garis miring, kamu hanya perlu menggambar sebuah S yang panjang (atau simbol integral), dan lintasi itu dengan pantulan cermin.






Langkah 2
Garis lainnya perlu menyalin bengkokan. Cukup ulangi pola garis melengkung pendek tersebut sepanjang badan ular.



Langkah 3
Jika kamu menggambar sisik pada mesh saat ini, kamu akan melihat mereka menjadi lebih kecil ketika mendekat ke tepi, yang memberikan mereka tampilan surut yang seharusnya dimiliki badan ular 3D. Itu saja!



Namun, metode ini menjadi cukup bermasalah ketika membuat kurva pada badan ular. Berikut solusi terhadap masalah ini. Itu mungkin tampak membingungkan pada awalnya, namun coba untuk menggambar itu dan kamu akan melihat cara kerjanya:
- Gambarkan panduan dengan metode biasanya pada bagian yang lurus
- Gambarkan rangkaian garis paralel antara garis pink dari A dan garis biru dari B
- Lakukan yang sama antara garis biru dari A dan garis pink dari B
- Jika kamu melakukannya dengan benar, sisik hendaklah sekarang mengikuti kurva. Pengencangan garis di dalam kurva hendaklah tampak natural sekarang.



Tekstur
Umumnya, ada dua jenis sisik yang berbeda—mulus (1) dan kasar (bercarik, 2). Sisik mulus berkilau (namun tidak basah) dan biasanya lebih bulat daripada carikan, yang memiliki tampilan kasar dan lebih tajam.



Ada jenis khusus sisik bercarik, yang menonjol dan membuatnya tampak runcing.



Sisik tidak terhubung satu sama lain, namun hanya pada kulit. Oleh karenanya, ketika kulit meregang (3—ketika menelan mangsa yang besar atau bahkan ketika bergerak), sisik saling menjauh. Beberapa ular yang kurang ramping memiliki sisik yang diletakkan secara ketat pada kepala dan leher (1), dan turun ke badan mereka terjadi sedikit jarak di antaranya (2).



Pola
Setelah kamu menyelesaikan permasalahan pada sisik, kamu bisa menambahkan warna pada ular kamu. Pola variasinya tidak memiliki batasan! Meskipun kebanyakan hewan memiliki warna yang suram untuk kamuflase, ular dengan bangga menunjukkan warnanya kepada dunia, menyampaikan betapa berbahayanya mereka—dan mereka tidak pantas diganggu. Kamu bisa menggunakan warna saturasi cerah tanpa menjauh dari realisme.
Berikut pola warna yang berkerja dengan baik.
Polos
Ini bisa menjadi dasar untuk sebuah pola atau hanya pola itu sendiri. Gunakan warna apapun yang kamu inginkan untuk keseluruhan.



Variasi pola ini adalah untuk memadukan itu secara lembut dengan warna lainnya. Kamu bisa membuat kepala lebih gelap, atau perut lebih terang, apapun yang kamu inginkan.



Cincin
Cincin mengelilingi badan. Mereka bisa berwarna polos atau warna-warnai (strip dengan garis tepi).



Crossbands merupakan variasi cintin. Mereka juga mengelilingi badan, namun tanpa melintasi perut.



Bintik
Ini merupakan tambalan warna kecil pada sisik individual.



Strip
Mereka berada sepanjang badan, lurus dan teratur.



Bercak
Ini bisa sangat tidak teratur, dalam variasi ukuran, yang ditempatkan secara acak sepanjang badan.



Hampir setiap pola memungkinkan untuk variasi tepi yang kontras untuk ditambahkan ke situ.



Belah Ketupat
Ini adalah bercak belah ketupat, yang ditempatkan secara teratur, dengan tepi yang kontras.



Sssekian!
Hari ini kita telah belajar bahwa ular tidak semudah itu digambar seperti yang dikira. Hewan cantik ini, begitu sering ditakuti dan dibenci orang, layak mendapatkan rasa cinta! Istirahatlah dari menggambar anak kucing dan anak anjing yang lucu, dan gambarkan ular dari waktu ke waktu. Yang memakan seekor anak anjing.
Semoga beruntung!
Unlimited Downloads.


